Cara memilih DNS yang baik
Secara
default, ISP akan memberikan parameter setting DNS yang terbaik secara
otomatis, biasanya ISP akan memberikan 2 DNS yang servernya berada di
dalam network milik mereka. Dengan hal tersebut, diharapkan akses ke
server DNS menjadi maksimal dari sisi klien.
Jika
memang anda ingin memilih sendiri DNS yang akan anda gunakan, maka anda
dapat melakukan tes sederhana untuk menentukan kualitas DNS yang akan
anda pakai yaitu ping dan traceroute. Dalam contoh berikut ini, saya
akan memperlihatkan tes ping dan traceroute pada DNS milik Telkom
(202.134.0.155) dan DNS publik milik Google (8.8.8.8).
- Tes pertama, menggunakan ping :
Pada tes ping, nilai latensi yang lebih rendah menandakan kualitas link yang lebih baik. Pada gambar diatas terlihat kisaran ping ke DNS telkom lebih baik hasilnya (antara 37 – 39 ms) ketimbang DNS milik Google (antara 68 – 71 ms).
- Tes kedua, menggunakan traceroute :
Pada tes traceroute server dengan jumlah lompatan (hop) paling sedikit adalah yang terbaik. Terlihat akses ke DNS Telkom hanya membutuhkan 5 hops, sedangkan akses ke DNS Google membutuhkan 15 hops (terlihat ditempat saya terdapat timed out – this is bad), sehingga dalam hal ini akan lebih efisien jika saya menggunakan DNS Telkom. - Tidak puas dengan tes sederhana menggunakan ping dan traceroute? Tidak masalah. Anda dapat menggunakan tes DNS menggunakan utility kecil yang bernama namebench. Perlu waktu lama untuk melakukan pengetesan DNS dengan namebench, oleh sebab itu anda harus sabar (orang sabar disayang tuhan, hehehe..) jika melakukan benchmark dengan tool ini. namebench akan memberikan laporan lengkap dan rekomendasi 3 DNS tercepat dan terdekat yang dapat anda gunakan.
Download :
Download namebench
Cara download
Terimakasih, Semoga bermanfaat..
@
Tagged @ NETWORKING